Minggu, 05 September 2010

Last angel 21

Chapter 21
“Apa yang kalian lakukan disini?” kata Junsu oppa tiba-tiba mengagetkan kami bertiga.
“Yurika..., Changmin mencarimu kemana-mana. Kau juga Erika. Kenapa kalian disini.” Kami semua diam. Aku tahu ini bukan hal yang baik. Yurika dan Erika segera pergi melihat Junsu yang marah-marah. Aku juga harus pergi.
Saat kulangkahkan kakiku sesuatu membuatku menoleh kembali kearah nya. Junsu berdiri di depanku. Kini kami hanya berdua. Semua terasa begitu asing. Nuansa yang berbeda dari biasanya membuatku benar-benar gak nyaman sama semuanya.
“Kenapa? Kenapa kau pergi? Kenapa kau pergi dariku...” kata-kata Junsu bagai petir yang menyambarku. Aku tau ini salah. Aku tak boleh berharap lebih. Aku tak boleh salah mengartikan kata-katanya.
“Apa mau mu? Bukankah semuanya sudah berakhir? Apa lagi mau mu?” tanyaku kasar.
“Kenapa kau berubah?”
“Apa yang berubah. Aku! Aku memang berubah. Ya! Aku berubah! Aku bukan lagi Arisa yang dulu! Arisa yang mengemis cinta pada orang yang tak pernah menganggapnya! Aku bukan Arisa yang dulu!” teriakku.
“Apa maksudmu?” tanya junsu bego.
“Kau..., kau tau aku menyukaimu! Kau tau aku benar-benar menyukaimu tapi apa! Kau sama sekali tidak melihatku! Dimatamu Cuma ada YUrika! Yurika dan Yurika! Untuk apa kau peduli aku!”
Junsu diam. Mengambil nafas sejenak dan dengan tenang menatap mataku. “Malam itu..., malam itu kenapa kau pergi? Aku memintamu untuk menungguku! Kenapa kau pergi!”
Kilatan malam itu teringat lagi di otakku. Aku ingat saat dia meninggalkanku malam itu.
“Apa peduli mu! Sudah kukatakan kalau kau pergi aku akan meninggalkanmu! Dan kau memilih untuk meninggalkanku! Itu pilihanmu!” teriakku lagi. Air mataku mengalir. Aku berlari meninggalkannya menuju jalan besar dan kurasakan derap kakinya berlari dibelakang ku. Aku terus berlari dan aku menyeberangi jalan besar dengan cepat. Kini kami terpisah oleh satu jalan besar yang di lintasi banyak mobil. Junsu berteriak ke arah ku dan aku menoleh ke arahnya. Samar-samar kudengar kata-katanya. “Arisa... saat itu Yurika masuk rumah sakit. Kau harus tau itu. Kau harus dengar penjelasanku! Jangan pergi! Kumohon! Aku mencari mu kemana-mana! Tolong dengarkan aku!”
“Percuma!” teriakku. “Itu pilihanmu! Kau lebih memilih Yurika dari pada aku! Pergi! Pergi! Aku tak mau melihatmu! Pergi!”
“Tapi aku menyukaimu Arisa! Aku...”
“Bohong! Jangan bohong padaku! Aku tau dihatimu hanya ada dia! Aku bisa lihat itu! Aku bisa melihatnya! Pergilah! Aku tak mau melihatmu!” teriakku. Junsu seakan tak mau mendengarkanku. Dia berusaha meneyeberangi jalanan yang dipenuhi kendaraan dan aku mulai menghindar. Saat kulangkahkan kakiku kedepan. Tiba-tiba mobil yang berada disampingku menabrakku hingga kurasakan tubuhku terjatuh dan semuanya gelap. Kudengar Junsu berteriak dari kejauhan dan lama-lama kesadaranku hilang.....

0 komentar: